11 Tahun Lalu…

14 05 2009

Hufff… Akhirnya kembali bisa nulis setelah berbulan-bulan ditinggal blog ini…. Intinya, saya kembali kesini 😀

Tiga hari belakangan ini, penulis kepikiran mengenai suatu kejadian kolosal yang terjadi sekitar 11 tahun lalu. Pada tanggal 12-16 Mei 1998, telah terjadi peristiwa menyedihkan yang kemudian akan sangat mengubah Sejarah Indonesia nantinya serta menjadi catatan kelam di penghujung abad 20. Peristiwa itu sekarang sering kali disebut sebagai Peristiwa Tragedi Mei 1998

Peristiwa tersebut terjadi bermula pada kecemburuan penduduk “so-called” pribumi kepada etnis Tionghoa dalam permasalahan Ekonomi, eksklusivitas dan ketidakharmonisan dalam permasalahan Sosial juga menambah kecemburuan dan kebencian mereka pada etnis Tionghoa karena adanya krisis Ekonomi, ditambah dengan ketidakstabilan keamanan di dalam negeri karena banyaknya Demonstrasi dan kerusuhan yang juga diakibatkan oleh Mahasiswa yang menuntut agar secepatnya terjadi Reformasi di negeri ini. Menyebabkan kerusuhan ini terjadi….

Berawal pada saat terjadi kerusuhan dalam Demonstrasi yang dilakukan oleh para mahasiswa Trisakti pada hari Selasa, 12 Maret 1998 yang berakhir dengan tewasnya 4 orang mahasiswa Trisakti. Kekacauan ini pun berlanjut dengan kerusuhan, penjarahan, dan “pembantaian” pada etnis Tionghoa, hal ini terjadi pada beberapa hari selanjutnya (13-16 Mei 1998). Kerusuhan yang terjadi pada Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi serta kota-kota lainnya ini diduga telah terencana dari sebelum-sebelumnya karena menurut pengakuan salah satu penjarah, dia sudah mengetahui perencanaan kejadian ini sejak 1 Maret 1998.

Akibat dari kejadian ini, kerusakan dan kehancuran terjadi dimana-mana, ribuan orang beretnis Tionghoa meninggalkan Jakarta menuju kota lain atau luar negeri, dan akibat kejadian itu juga untuk beberapa hari berikutnya ronda malam diperketat dan pusat perbelanjaan ditutup dan dijaga ketat.

Hingga saat ini pun permasalahan ini menjadi tanda tanya, pemerintah pun sepertinya tidak sanggup menyelesaikan masalah ini, bahkan cenderung menutup2i beberapa hal tertentu seperti dengan mengatakan bahwa tidak ada pemerkosaan massal terhadap wanita Tionghoa. Padahal pada kenyataannya banyak bukti yang mampu membuktikan hal tersebut.

Ada apakah ini sebenarnya? Ada yang mampu menambahkan atau sekedar memberikan pendapat?

(PS : Tulisan ini adalah “pemanasan”, maaf jika kurang baik :D)